Musisi Malang Ambil Sikap Tolak RUU Permusikan, Termasuk Segala Gagasan Revisinya

PAMEKASANTIMES, MALANG – Sekitar 30 pegiat musik Malang sebelumnya sempat berdiskusi dengan musisi sekaligus anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah di Anang Karaoke terkait RUU Permusikan yang sampai sekarang masih menjadi kontroversi. Dalam diskusi itu, musisi yang datang merasa belum puas dan belum mencapai kesimpulan apa pun.
Pertemuan itu dirasa tidak mewakili semua aspirasi dari semua musikus di Malang. Untuk itu, para pegiat musik Malang membuat forum untuk membahas permasalahan RUU yang dirasa urgen ini sebelum mengeluarkan statemen.
Semalam (12/2), forum tersebut diadakan di Bypass Cafe. Forum Diskusi Terbuka RUU Permusikan yang dihadiri oleh lebih dari 100 orang itu sepakat untuk menyatakan sikap menolak RUU Permusikan, termasuk segala gagasan untuk merevisinya. Forum itu terdiri dari kalangan musisi modern dan tradisional, pekerja musik, akademisi, pengajar musik, komunitas musik, dan media massa.
Setelah mengkaji bersama, ada empat kesimpulan yang diambil. Pertama, tidak ada urgensi dalam pembuatan RUU Permusikan (RUUP). Kedua, sejak awal proses pembuatan RUUP ini, tidak ada transparansi dan tidak melibatkan orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya.
Ketiga, banyak pasal dalam RUUP yang tidak melindungi namun justru mengekang dan mempersulit praktisi musik sehingga tidak menyelesaikan permasalahan di dunia musik Indonesia, bahkan akan menciptakan masalah baru nantinya. Dan keempat, RUUP ini berpotensi menimbulkan dampak buruk pada hal-hal kebebasan dan hajat hidup para pekerja musik.
Salah satu musisi dan juga pemantik diskusi Nova Ruth menyatakan bahwa RUU itu tidak mewakili suara musisi. "Misalnya itu dibuat oleh tim yang berada di legislatif yang seharusnya itu mewakili suara rakyat Indonesia, kok suara saya dan teman-teman kok gak didengarkan? Lalu itu suaranya siapa?" ujarnya kepada MalangTIMES saat ditemui usai acara.
Sedangkan, perspektif lain diungkap oleh komikus, aktivis, dan budayawan Aji Prasetyo yang juga pemantik diskusi. Ia mengungkapkan kegelisahan dan kesuuzonannya terhadap anggota dewan.
"Apa kepentingan anggota dewan kalau RUU ini terlaksana atau tidak terlaksana? Selain penghasilan tetap mereka yang lebih dari 50 juta per bulan itu, mereka mendapatkan tunjangan-tunjangan, termasuk dana aspirasi kunjungan kerja. Jadi, sekali kunjungan kerja DPR RI mereka dapat 250-300 juta," ucapnya.
Untuk itu, Aji menyarankan agar musisi Malang tegas menentukan sikap. "Jadi, mari kita rumuskan tentang keputusan kita. Kita mesti tegas. Tolak ya tolak. Kalau pending, nanti bisa periode berikutnya kita nambah proyekan mereka," imbuhnya.
Beberapa penilaian tentang isi RUU Permusikan dalam forum ini antara lain RUU dinilai sangat kontradiktif dan kontraproduktif; naskah akademiknya juga dinilai tidak relevan, mulai dari tidak adanya narasumber yang jelas hingga kebanyakan diambil dari web, salah satunya bahkan dari makalah anak SMA.
Selain itu, jurnalnya pun hanya ada satu naskah akademik yang berdasarkan diskusi para pakar atau ahli adalah hoax. Pembuatan RUU itu juha dinilai kurang terbuka.
Penulis musik sekaligus pemantik diskusi Samack menyatakan hasil dari forum ini akan disampaikan kepada DPR RI. "Iya akan disampaikan ke DPR melalui kawan-kawan kami di Jakarta," tandasnya.
-
Habaib-Ulama Pasuruan Minta Menangkan Prabowo-Sandi, Emak-Emak Sumbang Dana Perjuangan
Sejumlah habaib dan ulama di Pasuruan meminta kepada masyarakat untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 17 April mendatang.
-
DLH dan Disperkim Kerahkan Puluhan Armada Truk, Evakuasi Pohon Tumbang
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Malang hari ini sibuk mengevakuasi sejumlah pohon tumbang di beberapa titik kawasan Kota Malang.
-
Pembunuh Istri dan Anak di Blitar Terindikasi Idap Gangguan Jiwa
Pelaku pembunuhan anak dan istri di Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Nardian (38) diobservasi di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Dia menjalani pemeriksaan insentif oleh psikiatri.
-
Leg Kedua Lawan Persib, Hamka Ingin Wasit Tegas
Kapten tim Arema FC Hamka Hamzah berharap wasit dapat berlaku adil saat timnya menjamu Persib Bandung pada leg kedua Piala Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Kamis (21/2/2019).
-
Mulai Efektif Terima Calon Pegawai, Pemkab Kediri Tegaskan Gratis
Pemerintah Kabupaten Kediri mulai effektif menerima calon pegawai pemerintah untuk ditempatkan sebagai guru sekolah negeri di lingkungan Dinas Pendidikan.
-
23 Titik Bencana, Disperkim Kota Malang Urus Klaim Asuransi Bagi Korban
Jumlah titik bencana pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Malang hari ini (19/2/2019) terus bertambah.
-
Bung Edi Tinjau Perekaman Data e-KTP di SMAN 10, KTP Langsung Jadi
Upaya jemput bola untuk perekaman data e-KTP dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang ke siswa siswi SMA di Kota Malang.
-
4 ABK Kota Batu Sudah Bekerja di Pemerintahan, Masih Butuh 6 Orang Lagi
Pemerintahan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko saat ini telah memberlakukan aturan terkait ketenagakerjaan bagi penyandang cacat. Hasilnya, sudah ada 4 anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kota Batu yang sudah bekerja di Pemkot Batu.
-
Berbekal Ilmu dari YouTube, Seorang Pemuda Rampok Pengemudi Online
Berbekal ilmu yang didapat dari Youtube, pemuda asal Kauman nekat merampok pengemudi online. Adalah DRS (22), warga Desa/kecamatan Kauman, yang merampok pengemudi online yang diordernya.
-
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tertarik Perikanan Air Tawar di Kabupaten Kediri
Tim survei dari BBPBAT (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar) UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan di Sukabumi, Jawa Barat, melakukan survei dan melihat potensi perikanan air tawar yang ada di Kabupaten Kediri.
-
Suami Istri Tertimpa Pohon Tumbang
Makin banyak saja pohon tumbang akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai petir serta angin kencang yang berlangsung sekitar 30 menit sejak pukul 12.50 WIB di Kota Malang, Selasa (19/2).
-
Pencuri Ini Cuma Pakai Celana Dalam Setiap Beraksi
Muklis Sulis (46) dan Hendriek Kurnia (30) diamankan Satreskrim Polres Blitar Kota. Kedua pria ini dibekuk setelah dilaporkan melakukan tindak pidana pencurian di Srengat, Kabupaten Blitar, pada 11 Februari lalu.
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]pamekasantimes.com | marketing[at]pamekasantimes.com